Wanita dalam pandangan Islam
Dari Abu
Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah saw. bersabda:
“Berwasiatlah
engkau semua kepada kaum wanita dengan yang baik-baik, sebab sesungguhnya
wanita itu dibuat dari tulang rusuk dan sesungguhnya selengkung-lengkungnya
tulang rusuk ialah bagian yang teratas sekali. Maka jikalau engkau mencoba
meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jikalau engkau biarkan saja,
maka ia akan tetap lengkung selama-lamanya. Oleh sebab itu, maka berwasiatlah
yang baik-baik kepada kaum wanita itu." (M”ttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat
kedua kitab Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan demikian:
Nabi saw.
bersabda:
“Wanita itu
adalah sebagai tulang rusuk, jikalau engkau luruskan, maka engkau akan
mematahkannya, dan jikalau engkau bersenang-senang dengannya, engkau pun dapat
pula bersenang-senang dengannya tetapi di dalam wanita itu ada kelengkungannya”
Dalam
riwayat Muslim disebutkan:
Nabi saw.
bersabda:
“Sesungguhnya
wanita itu dibuat dari tulang rusuk yang tidak akan melurus pada suatu jalan
selama-lamanya untukmu. Maka jikalau engkau jikalau engkau bersenang-senang
dengannya, engkau pun dapat pula bersenang-senang dengannya tetapi di dalam
wanita itu ada kelengkungannya dan jikalau engkau luruskan ia, maka engkau akan
mematahkannya dan patahnya itu ialah menceraikannya.”
Betapa mulianya
diri kita, wahai muslimah. Tercipta dari tulang rusuk yang bengkok, sehingga
sangat lembut hati kita. Karena itu, dalam mendidik putri kita kelak harus
dengan penuh kesabaran dan kelembutan agar ia tidak patah dan mudah rapuh.
Dari Abu
Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah saw. bersabda:
“Sesempurna-sempurnanya
kaum mu’minin perihal keimanannya ialah yang terbaik budi pekertinya di antara
mereka itu, dan yang terbaik di antara kaum mu’minin itu ialah yang terbaik
sifatnya terhadap kaum wanitanya.”
Rasulullah saw.
begitu memuliakan perempuan, bahkan dalam hadis di atas beliau menyebytkan
bahwa yang terbaik di antara kaum mu’minin itu ialah yang terbaik sifatnya
terhadap kaum wanitanya.
3. Muslimah
Visioner
Suatu
hari, ketika kita akan ke luar rumah namun tak ada tujuan yang jelas, apa yang
terjadi? Ya, kita akan bingung karena bahkan tersesat karena tak memiliki arah
dan tujuan. Beda halnya saat kita memiliki tujuan yang jelas, ada peta yang
bisa kita jadikan alat untuk melihat arah agar tak tersesat dan bisa sampai
tujuan. Itulah yang disebut visi.
Seorang
muslimah harus memiliki visi hidup dan menjadi muslimah visioner. Muslimah
visioner memiliki tujuan hidup yang jelas dan pandangan yang jauh ke depan.
Visi membuat
Anda bisa bekerja dengan tepat.
Tidak
memubazirkan potensi serta sumber daya untuk hal-hal yang tidak diperlukan.
Visi membuat
Anda terjaga dari penyimpangan.
Tidak membuat
Anda keluar dari track yang menyebabkan Anda tidak akan mencapai tujuan.
Hidup Anda
selalu berada dalam koridor utama menggapai cita-cita.
Inilah
pentingnya visi dalam kehidupan kita.
(Cahyadi
Takariawan, Wonderful Family)
Seorang
muslimah visioner tidak pernah menjadikan dunia ini sebagai tujuan. Ia telah
memilih bahwa akhirat adalah tempat yang abadi. Hanya ridho Allah swt. yang ia
damba dan syafaat Rasulullah saw. yang ia nantikan
Seorang
muslimah visioner menjadikan seluruh potensi yang dimilikinya untuk kebaikan
dan bisa bermanfaat untuk semua orang. Semua kerja keras dan usahanya selama di
dunia ia jadikan sebagai sarana untuk beribadah pada Allah swt.
Tatkala
seorang muslimah bekerja, maka dia bersungguh-sungguh mencari harta yang halal
dan berkah. Hal itu ia lakukan semata-mata karena ibadah. Bekerja keras itu merupakan
perintah Allah dan Rasul-Nya, karena itu harus dilaksanakan dengan penuh
kesungguhan dan keikhlasan.
Setiap
hal yang dilakukan oleh muslimah visioner selalu dimulai dengan niat yang
tulus. Dalam berfikir, bekerja, dan berusaha tak pernah luput untuk memberi
yang terbaik pada keluarga yang ia cintai, generasi penerusnya, ummat yang
mendambakan perubahan, dan bangsa yang menanti pemimpin sejati.
Kepribadian
seorang muslimah visioner mencerminkan bahwa dirinya adalah seorang muslimah
yang berorientasi akhirat. Ia tahu bahwa akhirat itu adalah tempat kembali dan
sebaik-baik tempat kembali adalah surga yang kekal abadi. Segala cita-citanya
ia perjuangkan dengan hanya mengharap ridho Allah swt. Selayaknya kepribadian
muslim dan muslimah visioner kita didikkan kepada putra-putri kita, generasi
muda dan masyarakat pada umumnya.
Muslimah
Visioner ialah muslimah yang memandang jauh ke depan. Pandangannya menembus
dunia yang sangat singkat dan fana ini. Bukan hanya dunia saja, namun ia melihat
sampai ke akhirat.
Muslimah
visioner selain cerdas, ia juga mencerdaskan. Bergerak dan menggerakkan pada
kebaikan. Sehingga semua orang pun ikut tergerak untuk menebar kebaikan, Muslimah
visioner selalu bersikap bijak dalam memutuskan segala sesuatu. Setiap masalah yang
ia hadapi selalu dihadapi dengan penuh ketenangan. Tergesa-gesa bukanlah
sifatnya. Ia penuh wibawa dan pemikirannya begitu tajam. Setiap ucapannya,
langkah kakinya, serta segala aktifitasnya selalu memberi manfaat.
4. Peran-peran
Muslimah
Sebagai
seorang muslimah, kita pun memiliki peran-peran yang harus kita tunaikan.
Setiap diri kita harus menjalankan setiap peran tersebut dengan penuh
kesungguhan dan tanggung jawab. Di antara beberapa peran muslimah yaitu:
1.
Sebagai
hamba Allah
Allah menciptakan kita sebagai hamba-Nya yang harus taat pada
setiap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita hidup di dunia ini
hanya sementara, karena itu perbanyaklah ibadah sebagai bekal di akhirat nanti.
Ibaratnya, saat kita mencelupkan jari telunjuk ke dalam lautan,
kemudian saat kita mengangkatnya maka tetesan air dari telunjuk itu adalah
dunia yang begitu kecil. Sementara lautan yang begitu luas adalah akhirat.
Sebagai hamba Allah yang taat, kita harus dapat menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Beribadah pada Allah akan
menjadikan hati kita tenang.
2.
Sebagai
Ibu
Dari Rahim seorang wanitalah lahir generasi-generasi yang siap
membangun negeri. Namun cita yang mulia itu harus melalui jalan panjang yang
penuh rintangan. Seorang muslimah ketika menjadi ibu maka tanggung jawab untuk
mendidik generasi baru ada di pundaknya.
Karena itu, harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi ibu
perubahan. Peran seorang ibu sungguh mulia. Ia mengandung, melahirkan, dan
mendidik putra-putrinya. Dari tanganlah akan terbentuk generasi baru yang
menjadi pembaharu.
3.
Sebagai
Istri
Setiap insan dilahirkan berpasang-pasangan oleh Allah Yang Maha
Penyayang. Begitu pula seorang wanita merupakan belahan jiwa bagi suaminya.
Istri yang taat pada suaminya telah dijanjikan surga dan pahala yang tak
ternilai.
4.
Sebagai
Da’iyah
Di samping peran-peran yang telah disebutkan tadi, seorang muslimah
memiliki yang begitu penting pula dalam masyarakatnya. Ia adalah da’iyah yang
menyampaikan dan menebar kebaikan.
Muslimah Cantik yang Dinanti
Sering
kita dengar bahwa seorang wanita yang cantik ituadalah wanita yang pandai
berdandan, badannya langsing, suaranya merdu merayu, dan senyumnya memikat.
Sehingga banyak wanita-wanita yang mengejar hal-hal itu agar terlihat sempurna.
Padahal kesempurnaan itu hanyalah milik Allah semata.
Sebenarnya
kita terlahir di dunia ini sudah dalam keadaan yang baik, terlepas dari bentuk
badan yang tidak sesuai keinginan. Semua itu harus kita syukuri dan tafakuri.
Allah menciptakan manusia berbeda-beda, sekalipun ada orang yang kembar mereka
pun tak selalu persis sama.
Kecantikan yang muncul dari ketulusan tak kan
mudah direkayasa. Ia muncul dari beningnya hati dan indahnya jiwa. Hati yang
bersih, jiwa yang tenang, akhlaq dan kepribadian yang mulia tak kan dapat kita
peroleh dengan instan dan kepura-puraan. Semuanya butuh proses yang matang
bukan sekedar polesan.
Make-Up Muslimah:
Malu karena Allah adalah perona pipinya…..
Penghias rambutnya adalah jilbab yang terulur sampai dadanya…..
Zikir yang senantiasa membasahi bibir adalah lipstiknya……
Kacamatanya adalah penglihatan yang terhindar dari maksiat……
Air wudhu adalah bedaknya untuk cahaya di akhirat….
Kaki indahnya selalu menghadiri majelis ilmu……
Tanganya selalu berbuat baik pada sesama….
Pendengaran yang ma’ruf adalah anting muslimah…..
Gelangnya adalah tawadhu…..
Kalungnya adalah kesucian.....
Karena
pada hakekat
kecantikan itu bukan sekedar yang nampak kasat mata,
melainkan memancar dari hati dan jiwa kita.
Sudahkah kita menjadikan sosok muslimah yang ideal, yang
keberadaannya dirindukan, yang kata-katanya ditunggu, dan sikapnya diteladani?
Untuk menjadi muslimah yang dinanti kita harus memenuhi kewajiban-kewajiban kita terlebih dahulu. Di
antaranya:
1. Kewajiban muslimah terhadap tubuhnya
2. kewajiban muslimah terhadap akalnya
3. Kewajiban muslimah terhadap hatinya
Sejatinya
kecantikan bukan sekedar pada wajah yang mempesona, pada
suara yang merdu ataupun pada senyumnya yang memikat siapa saja. Namun
terletak pada pancaran cahaya yang ada di dalam hati kita.
Pancaran indah itulah yang sering kita sebut inner beauty.
0 Response to "Wanita dalam pandangan Islam"
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya...