Menjenguk Teman yang Sakit
15 February 2015
Edit
Raka Rai
Menjenguk Teman yang Sakit
Menjenguk Teman yang Sakit
Oleh:
Deska Pratiwi
Pagi
itu cuaca sangat cerah, secerah hati Raka dan Rai yang akan berangkat sekolah.
Tetapi, ada yang berbeda dengan suasana hati Raka saat itu.
“Nak,
ada apa? Kok kelihatannya wajahmu murung?” tanya ibu yang sedari tadi
memerhatikan wajah Raka.
“Iya
Bu, Raka lagi sedih… teman Raka ada yang sakit… Udah dua hari dia nggak masuk
sekolah….,” jawab Raka dengan wajah yang ditekuk menahan sedih.
“Kasihan
ya Kak… Berarti dia ketinggalan pelajaran dong…?!” Rai menanggapi ucapan kakaknya.
Sementara ibu memegang dan mengelus kepala Raka dan Rai berbarengan.
“Iya
Nak, setiap manusia pasti merasakan sakit. Itu sudah kehendak Allah, dan yang
bisa kita lakukan adalah bersabar karena sakit itu adalah caranya Allah untuk
menggugurkan dosa-dosa kita,” jelas ibu sambil jongkok menyejajarkan tubuhnya
dengan tinggi anak-anaknya.
“Nah,
dengan sakit juga, kita akan tahu betapa indah nikmat sehat itu,” tambah ibu.
Sementara Rai hanya mengangguk-angguk.
“Betul
ya Bu, terkadang kita suka lupa kalau sehat itu lebih menyenangkan. Kita bisa
belajar, bermain dan bebas melakukan apa saja,” ucap Rai.
“Tapi…
Raka jadi kasihan banget sama teman Raka itu, Bu… Raka pengen lihat
keadaannya,” ucap Raka sedih.
“Ya,
kenapa tidak. Dijenguk saja temannya? Pasti dia senang kalau ada yang
memerhatikan keadaannya…” usul ayah yang sejak tadi mendengarkan perkataan Raka
sambil mempersiapkan sepeda motornya.
“Iya
Yah. Raka mau mengusulkan sama ibu guru, supaya teman-teman sekelas menjenguk
ke rumahnya,” ucap Raka kembali semangat atas usul ayahnya.
“Mudah-mudahan,
dengan kedatangan kalian ke rumahnya, bisa membuat dia semangat lagi untuk
cepat sembuh dan kembali bersekolah,” ibu mengiyakan keinginan mulia Raka.
“Nah,
karena sekarang sudah hampir siang, ayo lekas kita berangkat ke sekolah, supaya
tidak kesiangan,” ucap ayah mengajak Raka dan Rai segera siap-siap berangkat.
Setibanya
di sekolah, Raka langsung menemui wali kelasnya dan mengatakan keinginannya
untuk menjenguk temannya yang sakit.
“Assalamu’alaikum…”
salam Raka saat menemui ibu guru sambil mencium tangannya..
“Wa’alaikumsalam…
Apa kabar, Raka?” ibu guru menjawab salam Raka.
“Alhamdulillah
kabar Raka baik Bu…”
“Ibu,
ada yang ingin Raka sampaikan sama Ibu…,” ucap Raka mengawali pembicaraannya.
Sementara itu, ibu guru memerhatikan dengan baik apa yang akan disampaikan anak
didiknya itu.
“Deni
kan sudah dua hari nggak masuk sekolah karena sakit ya Bu? Raka pengen
teman-teman sekelas menjenguk ke rumahnya…,” usul Raka.
Mendengar
usulan Raka itu, ibu guru tersenyum dan mengelus kepala Raka dengan lembut.
“Mulianya
hatimu, Nak… Iya, ibu sangat setuju sekali dengan usulanmu itu. Insya Allah,
nanti sepulang sekolah kita akan menjenguk Deni,” ucap bu guru bijak.
Akhirnya,
sepulang sekolah, Raka dan teman-teman kelas 1 A pergi menjenguk Deni yang
sudah 2 hari tidak ikut belajar bersama mereka. Kehadiran mereka sangat
menghibur hati Deni yang saat itu sedang terbaring di atas kasurnya.
Beberapa
hari berikutnya, Deni bisa kembali belajar bersama teman-teman sekelas karena
dia sudah sehat.
“Makasih
ya teman-teman, kedatangan kalian ke rumah Deni jadi penyemangat untuk sehat
dan kembali sekolah lagi,” ucapnya pada teman-teman.