Anda Pengunjung ke-

Menjenguk Teman yang Sakit

Raka Rai
Menjenguk Teman yang Sakit
Oleh: Deska Pratiwi
Pagi itu cuaca sangat cerah, secerah hati Raka dan Rai yang akan berangkat sekolah. Tetapi, ada yang berbeda dengan suasana hati Raka saat itu.
“Nak, ada apa? Kok kelihatannya wajahmu murung?” tanya ibu yang sedari tadi memerhatikan wajah Raka.
“Iya Bu, Raka lagi sedih… teman Raka ada yang sakit… Udah dua hari dia nggak masuk sekolah….,” jawab Raka dengan wajah yang ditekuk menahan sedih.
“Kasihan ya Kak… Berarti dia ketinggalan pelajaran dong…?!” Rai menanggapi ucapan kakaknya. Sementara ibu memegang dan mengelus kepala Raka dan Rai berbarengan.
“Iya Nak, setiap manusia pasti merasakan sakit. Itu sudah kehendak Allah, dan yang bisa kita lakukan adalah bersabar karena sakit itu adalah caranya Allah untuk menggugurkan dosa-dosa kita,” jelas ibu sambil jongkok menyejajarkan tubuhnya dengan tinggi anak-anaknya.
“Nah, dengan sakit juga, kita akan tahu betapa indah nikmat sehat itu,” tambah ibu. Sementara Rai hanya mengangguk-angguk.
“Betul ya Bu, terkadang kita suka lupa kalau sehat itu lebih menyenangkan. Kita bisa belajar, bermain dan bebas melakukan apa saja,” ucap Rai.
“Tapi… Raka jadi kasihan banget sama teman Raka itu, Bu… Raka pengen lihat keadaannya,” ucap Raka sedih.
“Ya, kenapa tidak. Dijenguk saja temannya? Pasti dia senang kalau ada yang memerhatikan keadaannya…” usul ayah yang sejak tadi mendengarkan perkataan Raka sambil mempersiapkan sepeda motornya.
“Iya Yah. Raka mau mengusulkan sama ibu guru, supaya teman-teman sekelas menjenguk ke rumahnya,” ucap Raka kembali semangat atas usul ayahnya.
“Mudah-mudahan, dengan kedatangan kalian ke rumahnya, bisa membuat dia semangat lagi untuk cepat sembuh dan kembali bersekolah,” ibu mengiyakan keinginan mulia Raka.
“Nah, karena sekarang sudah hampir siang, ayo lekas kita berangkat ke sekolah, supaya tidak kesiangan,” ucap ayah mengajak Raka dan Rai segera siap-siap berangkat.
Setibanya di sekolah, Raka langsung menemui wali kelasnya dan mengatakan keinginannya untuk menjenguk temannya yang sakit.
“Assalamu’alaikum…” salam Raka saat menemui ibu guru sambil mencium tangannya..
“Wa’alaikumsalam… Apa kabar, Raka?” ibu guru menjawab salam Raka.
“Alhamdulillah kabar Raka baik Bu…”
“Ibu, ada yang ingin Raka sampaikan sama Ibu…,” ucap Raka mengawali pembicaraannya. Sementara itu, ibu guru memerhatikan dengan baik apa yang akan disampaikan anak didiknya itu.
“Deni kan sudah dua hari nggak masuk sekolah karena sakit ya Bu? Raka pengen teman-teman sekelas menjenguk ke rumahnya…,” usul Raka.
Mendengar usulan Raka itu, ibu guru tersenyum dan mengelus kepala Raka dengan lembut.
“Mulianya hatimu, Nak… Iya, ibu sangat setuju sekali dengan usulanmu itu. Insya Allah, nanti sepulang sekolah kita akan menjenguk Deni,” ucap bu guru bijak.
Akhirnya, sepulang sekolah, Raka dan teman-teman kelas 1 A pergi menjenguk Deni yang sudah 2 hari tidak ikut belajar bersama mereka. Kehadiran mereka sangat menghibur hati Deni yang saat itu sedang terbaring di atas kasurnya.
Beberapa hari berikutnya, Deni bisa kembali belajar bersama teman-teman sekelas karena dia sudah sehat.
“Makasih ya teman-teman, kedatangan kalian ke rumah Deni jadi penyemangat untuk sehat dan kembali sekolah lagi,” ucapnya pada teman-teman.





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel