Gara-Gara Jajan Sembarangan
15 February 2015
Edit
Raka dan Rai
Gara-Gara Jajan Sembarangan
Oleh: Deska Pratiwi
Siang itu, Rai pulang sekolah lebih dulu dari Raka, karena dia sudah
menyelesaikan tugasnya lebih cepat, sehingga boleh ke luar kelas lebih awal.
Sambil menunggu kakaknya ke luar, Rai bermain-main di halaman sekolah.
Siang itu cukup panas, sehingga matahari yang besar itu membuatnya kehausan.
“Uuh,, haus… Kakak kok lama banget ya?!” ucap Rai sambil mengelap
keringat di dahinya.
Di luar gerbang sekolah, Rai melihat penjual es di dalam gerobak dorong.
Tanpa pikir panjang, Rai segera berlari menuju penjual es tersebut.
“Mang, beli es ya!” pinta Rai sambil memberikan uang pada penjual itu.
Rai yang sudah tidak tahan karena kehausan segera meminum es dari
penjual di pinggir jalan itu.
Tak lama kemudian, bel sekolah Raka berbunyi.
Akhirnya mereka pun segera pulang ke rumah setelah dijemput oleh Ayah.
Tapi, saat tiba di rumah, Rai mengeluh pada ibu, karena perutnya terasa
sakit.
“Aduh…, perut Rai sakit banget, Bu…!” keluh Rai sambil memegang perutnya karena kesakitan.
Ibu yang khawatir segera memberikan obat yang digosokkan pada perut Rai,
sehingga membuatnya sedikit lebih nyaman.
“Sayang, kenapa tiba-tiba sakit perut?” tanya ibu dengan nada khawatir.
Sementara Rai tidak menjawab pertanyaan ibunya, dia hanya menggelengkan kepala
menahan rasa sakit di perutnya.
“Pasti gara-gara jajan sembarangan!” jawab Raka.
“Itu Bu, tadi aku lihat Rai jajan es di pinggir jalan. Makanya sekarang
dia jadi sakit perut…” tambahnya sambil menatap adiknya yang tertunduk dengan
penuh kasih sayang.
“Apa betul yang dikatakan kakakmu itu Nak..?” tanya ibu lagi.
“Iya Bu, tadi Rai jajan es di pinggir jalan, soalnya Rai haus banget…,”
Rai akhirnya mengaku.
“Karena jajan sembarangan, sekarang kamu harus merasakan akibatnya,”
ucap ibu.
“Maafin Rai ya Bu… Rai menyesal udah jajan sembarangan, Rai janji ngga
akan mengulanginya lagi Bu,” ucap Rai dengan nada menyesal.
“Ya sudah, sekarang kamu istirahat saja, nanti rasa sakitnya juga akan
hilang karena sudah ibu obati,” ucap ibu.
Pagi harinya, sebelum berangkat sekolah, ibu sudah mempersiapkan bekal
untuk Raka dan Rai.
“Anak-anak, ibu udah siapin makanan dan air minum, supaya kalian tidak
jajan sembarangan lagi ya,” ucap ibu.
“Iya, terima kasih ya Bu…” ucap mereka hampir bersamaan. Kemudian
memasukkan bekal itu ke dalam tas mereka.
“Wah, tasnya jadi berat nih!” kata Rai sambil menggendong tasnya.
“Walaupun berat, yang penting kalian sehat. Lain kali, kalau jajan,
harus pilih-pilih yang sehat ya, biar ngga sakit lagi,” pesan ibu yang dijawab
dengan anggukan anak-anaknya.
“Baiklah anak-anak, kita berangkat sekarang ya!” ajak ayah yang sudah
menunggu dari tadi.
“Siap…!!!”