Anda Pengunjung ke-

Menjadi Muslimah Mandiri

MENJADI MUSLIMAH MANDIRI
Bertemu dengan sosok yang luar biasa selalu saja menambah motivasi.
Motivasi untuk menjadi lebih baik, lebih semangat, dan lebih bersyukur atas setiap karunia-Nya.
Begitu pula yang kurasakan saat bertemu Teh Ghaida Tsuroya pada cara Kajian Majlis Ta'lim Management Qolbu yang diselenggarakan oleh DPU DT di Mesjid Agung Tasikmalaya kemarin.
Bertemu dengan putra sulung Aa Gym ini seolah melihat hidupku sendiri yang memiliki persamaan visi dalam membangun rumah tangga.
Teh Ghaida yang lulusan Fisika ITB ini lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dan mendidik putra-putrinya sendiri.
Meski tidak sedikit pula yang mengatakan percuma sekolah tinggi-tinggi kalau hanya jadi ibu rumah tangga, ilmunya jadi tidak manfaat.
Namun ia meyakini bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, maka seorang ibu harus cerdas dan berpendidikan.
Ayahnya selalu mengajarkan untuk menjadi muslimah yang mandiri, pantang mengeluh, & pantang menjadi beban.
Ia ingin menjalankan peran-perannya dengan baik sebagai hamba Allah, seorang istri, ibu, dan sebagai da'iyah bagi masyarakat.
Tentu bukan hal yang mudah menjalankan semua peran itu, tapi dengan keikhlasan Insya Allah kita akan mampu menjalaninya.

Bertemu dengan putra sulung Aa Gym ini seolah melihat hidupku sendiri yang memiliki persamaan visi dalam membangun rumah tangga. Teh Ghaida yang lulusan Fisika ITB ini lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dan mendidik putra-putrinya sendiri. Meski tidak sedikit pula yang mengatakan percuma sekolah tinggi-tinggi kalau hanya jadi ibu rumah tangga, ilmunya jadi tidak manfaat. Namun ia meyakini bahwa ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, maka seorang ibu harus cerdas dan berpendidikan. Ayahnya selalu mengajarkan untuk menjadi muslimah yang mandiri, pantang mengeluh, & pantang menjadi beban.


Di samping mengurus rumah tangga, Teh Ghaida juga menjalankan bisnis di rumah untuk membantu perekonomian keluarga. Dalam menjalankan bisnis harus dilakukan sesuai passion kita. Kuncinya adalah harus memiliki rasa senang terhadap apa yang kita kerjakan. Begitu pula dengan bisnis yang ia jalani saat ini.
Terkadang rasa jenuh terhadap rutinitas harian selalu saja datang.
Kalau kata ayahnya, ketika hati sudah mulai gelisah, maka itu berarti bukan kurang piknik tapi kurang dzikir.
Maka perbanyak dzikir akan menjadi obat hati. Namun, mengajak keluarga untuk berlibur pun sesekali harus dilakukan.
Ia senang mengajak putra-putrinya jalan-jalan ke alam terbuka, berkuda, dan berenang.
Selain itu, untuk mengaktualisasikan diri, ia pun senang menulis di blog, berbagi cerita tentang kesehariannya sambil menjalankan bisnis onlinenya.
Berbagi kisah bersama Teh Ghaida semakin membuatku yakin akan pilihanku saat ini untuk menjadi ibu rumah tangga sambil menjalankan bisnis di rumah.
Meski hanya tinggal di rumah, tapi tetap produktif dan berpenghasilan.
Waktu bersama suami dan anak pun lebih banyak dan berkualitas. Selain itu, yang lebih penting dapat menjalankan setiap peran dengan baik.
Semoga Allah mempermudah segalanya, membimbing hati untuk selalu berdzikir dan bersyukur.

0 Response to "Menjadi Muslimah Mandiri"

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel