Anda Pengunjung ke-

Teladan Untuk Kita

RAKA DAN RAI

Teladan Untuk Kita

            Hari ini Raka dan Rai berangkat sekolah tidak memakai baju seragam seperti biasa, karena hari ini ada kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di sekolah. Mereka memakai baju taqwa.
            Sebelum berangkat, seperti biasa, mereka berpamitan pada Ayah dan Ibu, mencium tangan mereka sambil mengucapkan salam.
            “Assalamu’alaikum,” ucap Raka dan Rai bersamaan.
            “Wa’alaikum salam… semoga hari ini menyenangkan ya!” jawab ibu sambil memperhatikan kepergian mereka bersama ayah naik motor.
            Sementara itu, ibu sendirian di rumah melaukan aktivitasnya seperti biasa. Membersihkan rumah. Namun ibu tahu, kalau ada kegiatan di sekolah pasti anak-anak akan pulang lebih cepat dari biasanya. Jadi, ibu segera berangkat ke pasar, belanja untuk makan siang keluarga.
            Di sekolah, Raka terlihat gembira karena hari ini mereka tak belajar seperti biasa di dalam kelas, tetapi mendengarkan ceramah dari seorang guru agama Islam di halaman sekolah.
            Sementara di sekolah Rai, hanya diadakan pengajian saja dan cerita dari gurunya tentang kisah Nabi Muhammad sejak kecil. Pengetahuan mereka bertambah tentang seseorang yang begitu agung itu.
            Benar dugaan ibu, jam sepuluh mereka sudah tiba di rumah.
            “Ibu, Raka punya cerita seru buat ibu!” ucap Raka setelah makan dan berganti pakaian.
            “Oya? Cerita apa Nak? Ibu ingin mendengarnya…” ucap ibu sambil duduk di sebelah Raka yang telah siap bercerita.
            “Tadi di sekolah, Raka bersama teman-teman dari kelas satu sampai kelas enam dikumpulkan di lapangan sekolah, kita belajar di luar, Bu” cerita Raka mengawali. Ibu dan Rai yang duduk di sampingnya pun menyimak cerita Raka.
            “Kita mendengarkan kisah tentang kehidupan Nabi Muhammad dari sejak beliau lahir sampai akhir hayatnya,” lanjutnya.
            “Wah seru dong, kalau Rai hanya diceritakan sedikit saja sama Bu Guru!” potong Rai yang penasaran dengan kelanjutan kisah Raka.
            “Iya, ternyata beliau itu orang yang sangat hebat!” seru Raka menunjukkan kekagumannya.
            “Orang-orang sedunia aja kenal sama beliau, karena kehebatannya dalam mengajarkan agama dari Allah ini, Islam yang kucinta,” jelasnya penuh semangat.
            “Wah, Rai juga ingin seperti itu, bisa jadi orang terkenal seluruh dunia!” seru Rai sambil bangkit dari duduknya dan membayangkan dirinya bisa pergi keliling dunia.
            “Yee, beliau itu orang terkenal, bukan tahun ini saja, tapi kata guru Raka, beliau sudah terkenal sejak 1400 tahun yang lalu, hebat kan?!” ucap Raka menambah kekaguman Rai pada sosok yang belum pernah ia lihat itu.
            “Iya anak-anak, Rasulullah itu, terkenal karena kerendahan hatinya, ketulusan budinya dan juga akhlaknya yang baik, makanya semua orang sayang padanya,” jelas ibu.
            “Kalau begitu, aku juga ingin seperti Rasulullah yang disayangi semua orang!” tekad Rai.
            “Tentu, beliau itu teladan semua umat, kalau mau disayang semua orang, jadilah seperti Rasulullah yang penyayang, karena Allah sudah meniupkan sifat Ar-Rahman yang artinya kasih sayang ke dalam setiap hati manusia,” jelas ibu sambil menatap mata anaknya yang penuh semangat satu per satu.

            Baca Kompilasi Cerita Anak lainnya ...
(Deska Pratiwi) 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel