Teladan Untuk Kita
16 February 2015
Edit
RAKA DAN RAI
Teladan Untuk Kita
Hari ini Raka dan Rai berangkat
sekolah tidak memakai baju seragam seperti biasa, karena hari ini ada kegiatan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw di sekolah. Mereka memakai baju taqwa.
Sebelum berangkat, seperti biasa, mereka
berpamitan pada Ayah dan Ibu, mencium tangan mereka sambil mengucapkan salam.
“Assalamu’alaikum,” ucap Raka dan
Rai bersamaan.
“Wa’alaikum salam… semoga hari ini
menyenangkan ya!” jawab ibu sambil memperhatikan kepergian mereka bersama ayah
naik motor.
Sementara itu, ibu sendirian di
rumah melaukan aktivitasnya seperti biasa. Membersihkan rumah. Namun ibu tahu,
kalau ada kegiatan di sekolah pasti anak-anak akan pulang lebih cepat dari
biasanya. Jadi, ibu segera berangkat ke pasar, belanja untuk makan siang
keluarga.
Di sekolah, Raka terlihat gembira
karena hari ini mereka tak belajar seperti biasa di dalam kelas, tetapi
mendengarkan ceramah dari seorang guru agama Islam di halaman sekolah.
Sementara di sekolah Rai, hanya
diadakan pengajian saja dan cerita dari gurunya tentang kisah Nabi Muhammad
sejak kecil. Pengetahuan mereka bertambah tentang seseorang yang begitu agung
itu.
Benar dugaan ibu, jam sepuluh mereka
sudah tiba di rumah.
“Ibu, Raka punya cerita seru buat
ibu!” ucap Raka setelah makan dan berganti pakaian.
“Oya? Cerita apa Nak? Ibu ingin
mendengarnya…” ucap ibu sambil duduk di sebelah Raka yang telah siap bercerita.
“Tadi di sekolah, Raka bersama
teman-teman dari kelas satu sampai kelas enam dikumpulkan di lapangan sekolah,
kita belajar di luar, Bu” cerita Raka mengawali. Ibu dan Rai yang duduk di
sampingnya pun menyimak cerita Raka.
“Kita mendengarkan kisah tentang
kehidupan Nabi Muhammad dari sejak beliau lahir sampai akhir hayatnya,”
lanjutnya.
“Wah seru dong, kalau Rai hanya diceritakan
sedikit saja sama Bu Guru!” potong Rai yang penasaran dengan kelanjutan kisah
Raka.
“Iya, ternyata beliau itu orang yang
sangat hebat!” seru Raka menunjukkan kekagumannya.
“Orang-orang sedunia aja kenal sama
beliau, karena kehebatannya dalam mengajarkan agama dari Allah ini, Islam yang
kucinta,” jelasnya penuh semangat.
“Wah, Rai juga ingin seperti itu,
bisa jadi orang terkenal seluruh dunia!” seru Rai sambil bangkit dari duduknya
dan membayangkan dirinya bisa pergi keliling dunia.
“Yee, beliau itu orang terkenal,
bukan tahun ini saja, tapi kata guru Raka, beliau sudah terkenal sejak 1400
tahun yang lalu, hebat kan?!” ucap Raka menambah kekaguman Rai pada sosok yang
belum pernah ia lihat itu.
“Iya anak-anak, Rasulullah itu,
terkenal karena kerendahan hatinya, ketulusan budinya dan juga akhlaknya yang
baik, makanya semua orang sayang padanya,” jelas ibu.
“Kalau begitu, aku juga ingin
seperti Rasulullah yang disayangi semua orang!” tekad Rai.
“Tentu, beliau itu teladan semua
umat, kalau mau disayang semua orang, jadilah seperti Rasulullah yang
penyayang, karena Allah sudah meniupkan sifat Ar-Rahman yang artinya kasih
sayang ke dalam setiap hati manusia,” jelas ibu sambil menatap mata anaknya
yang penuh semangat satu per satu.
(Deska
Pratiwi)