Sayangi Binatang
15 February 2015
Edit
Raka Rai
Sayangi
Binatang
Oleh
: Deska Pratiwi
Siang
itu, Raka dan rai terlihat asyik bermain-main di taman sekolah. Mereka pulang
lebih cepat dari biasanya, karena di sekolah ada rapat guru.
Sambil
menunggu jemputan, mereka bermain bersama teman lainnya yang belum dijemput.
“Kak,
liat ada anak kucing… lucu ya?!” seru Rai pada kakaknya sambil menunjuk seekor
anak kucing berwarna putih bersih.
Raka
langsung mengikuti arah telunjuk Rai.
“Iya
lucu banget…!” timpal Raka.
Saat
mereka akan menghampiri anak kucing itu, tiba-tiba langkah mereka terhenti.
Begitu
kagetnya mereka karena ada sebuah batu yang dilemparkan tepat di badan anak
kucing itu. Sontak anak kucing yang tadi yang sedang berjalan-jalan di taman
itu berlari sekencang-kencangnya karena takut dilempari batu lagi.
“Huh
kucing itu kabur lagi!” teriak seorang anak yang datang dari arah jalan raya
dengan geramnya.
Rai
yang merasa kasihan pada anak kucing tadi langsung mendekati anak itu. “Kenapa
anak kucing itu dilempari batu? Kasihan kan dia pasti kesakitan?!” tanya Rai
dengan perasaan marah. Anak itu hanya tertawa mendengar pertanyaan Rai.
“Biarin,
dia kan cuma kucing!” jawabnya seenaknya.
“Tapi
kucing juga makhluk hidup ciptaan Allah yang harus kita sayangi!” ucap Rai
mengingatkan.
Anak
itu terdiam sesaat. Kemudian Raka datang untuk menengahi.
“Iya
betul, kita tidak boleh menyakiti kucing itu. Dia tidak punya salah dan kita
harus menyayangi binatang,” tambah Raka dengan bijaknya.
Anak
itu semakin menunduk dan terdiam mendengar apa yang disampaikan Raka dan Rai.
“Maafkan
aku, aku mengaku bersalah karena telah melempari kucing itu dengan batu,”
akunya dengan suara serak. Raka mendekati dan merangkulnya.
“Ya
sudah, lain kali jangan diulangi ya, karena dia ciptaan Allah juga,” ucap Raka.
Anak itu mengangguk.
Tak
lama, ayah datang menjemput. Raka dan Rai berpamitan pada anak itu.
“Terima
kasih ya sudah mengingatkan. Saya janji mulai sekarang akan sayang binatang,”
ucapnya sambil melambaikan tangan. (*)
*)
Penulis adalah Alumni Jurusan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Siliwangi,
yang juga penikmat sastra